Jakarta - Dalam langkah besar membangun masa depan perbankan yang lebih inklusif, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengumumkan visi baru mereka untuk periode 2025-2029: menjadi "Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia". Langkah ini diungkapkan oleh Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam Rapat Kerja (Raker) 2025 yang diadakan di Jakarta dan dihadiri oleh jajaran Komisaris, Direksi Bank BTN, serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Visi baru ini membawa cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan fokus sebelumnya yang hanya pada "Menjadi Bank KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Terbaik di Asia Tenggara pada Tahun 2025". Menurut Nixon, BTN kini bercita-cita untuk melangkah lebih jauh dari sekadar penyedia KPR, Selasa, 7 Januari 2025.
"Jadi ada rumah, ada keluarga, tapi tidak cuma soal KPR. Tapi bagaimana mereka bayar listrik, bayar air, bayar sekolah juga di BTN. Setelah rumah terbentuk, kita melayani semua yang dibutuhkan oleh keluarga," ungkap Nixon. Ini menunjukkan komitmen BTN untuk memberikan layanan finansial yang menyeluruh bagi keluarga Indonesia.
Dalam mencapai visi ini, Nixon menekankan pentingnya memperkuat mesin pendanaan berkelanjutan. Industri perbankan saat ini menghadapi tantangan ketatnya likuiditas akibat persaingan tinggi, dan BTN bertekad untuk mengatasi hal ini dengan serangkaian inisiatif strategis.
“Hari ini kita duduk bersama untuk berdiskusi bagaimana membangun pendanaan yang sustain, karena cost of fund (biaya dana) BTN paling tinggi di antara bank-bank milik negara (Himbara). Pelan-pelan kita menarik biaya dana agar turun, tapi masih kurang cepat. Jadi banyak inisiatif yang akan kita lakukan di banyak area, seperti digitalisasi, services, dan funding,” tambah Nixon.
Strategi untuk meningkatkan proporsi dana murah atau current account saving account (CASA) di atas 54% menjadi salah satu pilar penting dalam rencana BTN. Untuk melakukan ini, BTN akan menggenjot perolehan dana ritel melalui berbagai upaya, termasuk transformasi digital. Salah satu langkah besar dalam transformasi ini adalah meluncurkan Bale by BTN, versi baru dari layanan mobile banking mereka, serta berencana untuk mengubah beberapa kantor cabangnya menjadi digital store.
“Di digital branch, kita menggabungkan fungsi teller dan customer service, sehingga kita menghemat tenaga kerja kita dengan menjadikan mereka sebagai sales officer atau operations. Semoga ini mengubah wajah BTN yang dianggap ketinggalan dalam hal digitalisasi, mengubah pandangan masyarakat terhadap image BTN sehingga ada keberlanjutan dalam perolehan dana masyarakat, ” kata Nixon. Langkah ini diharapkan dapat membawa efisiensi operasional dan modernisasi proses bisnis BTN.
Tidak hanya berfokus pada internal perbankan, BTN juga melihat peluang dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan perumahan. Nixon menyatakan harapannya agar aset BTN bisa mencapai Rp500 triliun pada tahun 2025, didorong oleh program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah sebelumnya.
“Saat ini BTN mencatat ada 632.000 unit di management stock per hari ini. Semoga angka ini bisa membantu pemerintah Indonesia Maju untuk merealisasikan program 3 Juta Rumah,” tandasnya. Ini menunjukkan keyakinan BTN dalam memainkan peranan signifikan dalam sektor perumahan nasional.
Secara keseluruhan, transformasi besar yang tengah dilakukan BTN di setiap aspek bisnis dan operasional menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemajuan ekonomi nasional dengan fokus pada pemberdayaan finansial setiap keluarga di Indonesia. Dengan langkah-langkah strategis tersebut, BTN optimistis akan dapat menjadi bank terdepan yang bukan hanya memberikan solusi KPR, tetapi juga memenuhi berbagai kebutuhan finansial keluarga Indonesia dalam lima tahun mendatang.