Edukasi Pasar Modal Dipertimbangkan Masuk Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah: Menjawab Tantangan Global

Selasa, 07 Januari 2025 | 15:02:22 WIB
Edukasi Pasar Modal Dipertimbangkan Masuk Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah: Menjawab Tantangan Global

Jakarta - Wacana untuk mengajarkan ilmu pasar modal sejak dini semakin menguat di Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menanggapi positif usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memasukkan edukasi pasar modal ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah. 

Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menerapkan prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, Selasa, 7 Januari 2025.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa memasukkan edukasi pasar modal ke dalam kurikulum bisa saja menjadi kenyataan suatu hari nanti. “Mungkin pasar modal itu bisa saja nanti menjadi bagian dari pengajaran di matematika atau dalam pelajaran ekonomi dan sebagainya,” ujarnya, mengutip Antara.

Respon Positif tapi Tertahan

Meskipun menerima ide tersebut dengan baik, Abdul Mu'ti menekankan bahwa saat ini pendidikan pasar modal belum dibahas secara intensif di internal Kemendikdasmen. “Soal kurikulum belum kita bahas ya. Banyak sekali usulan yang kalau semua diakomodir nanti pelajarannya bisa 100 mata pelajaran,” jelasnya. Hal ini menandakan bahwa meski ada keinginan, namun implementasi ide ini masih memerlukan kajian dan diskusi lebih lanjut.

Sri Mulyani: Edukasi Pasar Modal Penting untuk Generasi Muda

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pentingnya edukasi pasar modal sejak dini. “Sekarang saham ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek,” kata Sri Mulyani pada 2 Januari lalu. Ia percaya bahwa generasi muda perlu dikenalkan sejak awal dengan transaksi ekonomi dan berpotensi memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan nasional.

Belajar dari Negara Lain

Inspirasi untuk meningkatkan literasi keuangan dan edukasi pasar modal sejak dini sebetulnya sudah diterapkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat, Federal Reserve Bank of New York mendesain buku komik edukatif untuk mengajarkan anak-anak tentang konsep ekonomi dan uang. Buku komik tersebut, yang mudah dipahami dan menarik bagi anak-anak, menjadi bagian dari sumber daya instruksional untuk guru dan dapat diakses oleh orang tua secara gratis.

Sementara itu, di Cina, upaya serupa dilakukan dengan lebih agresif. Pada tahun 2015, pemerintah Cina meminta 36 sekolah dasar dan menengah di provinsi timur Guangdong untuk mengajarkan kepada siswa cara mengelola uang dan memperdagangkan saham. Menurut pernyataan dari Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok (CSRC), buku teks yang digunakan mencakup bahasa yang mudah dipahami dan ilustrasi kartun yang menarik, menjadikan materi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami anak-anak.

Masa Depan Literasi Keuangan di Indonesia

Melihat contoh dari negara lain, upaya untuk meningkatkan literasi keuangan sejak dini di Indonesia dapat memberikan manfaat besar bagi generasi mendatang. Kampanye pendidikan semacam ini dapat membantu mencegah risiko kehilangan tabungan yang disebabkan oleh skema investasi berisiko atau penipuan, yang telah menimpa banyak orang di berbagai negara.

Mengimplementasikan pendidikan pasar modal dari tingkat dasar hingga menengah akan memberikan bekal yang lebih kuat bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Meskipun prosesnya masih panjang dan membutuhkan persetujuan serta perencanaan yang matang, langkah ini menunjukkan adanya komitmen pemerintah untuk memajukan literasi keuangan di tanah air.

Seiring dengan perkembangan ekonomi global dan dinamika pasar yang semakin kompleks, pendidikan di bidang keuangan dan pasar modal semakin menjadi kebutuhan mendesak. Generasi muda yang memiliki pemahaman kuat terkait keuangan dan pasar modal akan lebih siap mengelola keuangan pribadi dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi negara.

Diskusi lebih lanjut dan persiapan yang matang tentu diperlukan untuk merealisasikan ide ini, namun langkah-langkah awal untuk memperkenalkan pendidikan pasar modal di sekolah sudah seharusnya dimulai. Dengan dukungan yang tepat, generasi muda Indonesia dapat menjadi lebih literate dalam bidang keuangan dan siap memasuki dunia ekonomi yang terus berubah.

Terkini