Pemerintah Dorong Investasi Besar di Sektor Peternakan, Pastikan Ketahanan Pasokan Daging Nasional

Senin, 06 Januari 2025 | 16:38:19 WIB
Pemerintah Dorong Investasi Besar di Sektor Peternakan, Pastikan Ketahanan Pasokan Daging Nasional

Jakarta -  Pemerintah Indonesia terus menggenjot investasi di sektor peternakan sebagai salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan memastikan ketahanan pasokan daging dalam negeri. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengambil langkah progresif untuk mendukung kemajuan peternakan di Indonesia, memastikan bahwa sektor ini tidak hanya bertahan, tetapi berkembang pesat.

Dalam kunjungannya ke PT Bumi Rojo Koyo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu, 5 Januari 2025, Wamentan Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah dalam memfasilitasi seluruh proses dari perizinan hingga penyerapan produk peternakan. "Investasi besar yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri akan mengedepankan kemajuan peternak Indonesia. Kami akan mendukung mulai dari perizinan hingga penyerapan produk peternakan, baik untuk perusahaan besar, kecil, hingga koperasi," ujarnya, Senin, 6 Januari 2025.

Sejalan dengan visi ini, pemerintah telah memperkenalkan peraturan baru yang memudahkan investasi di sektor peternakan, baik bagi pengusaha lokal maupun asing. Salah satu kemudahan yang diusung adalah pengadaan sapi dari Brasil, sebuah negara yang dikenal dengan populasi sapinya yang besar dan memiliki karakteristik tropis yang cocok dengan iklim Indonesia.

“Peraturan Pemerintah (PP) sudah memungkinkan untuk mendatangkan sapi dari Brasil karena negara ini memiliki populasi sapi yang sangat besar, sekitar 200 ribu ekor. Sapi di Brasil juga memiliki sifat tropis yang lebih cocok dengan iklim Indonesia,” tutur Mas Dar.

Pendekatan ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas. Brasil dijamin bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menjadikannya zona aman untuk sumber sapi impor. “Brasil adalah negara yang siap mengekspor sapi sehat, tanpa kekhawatiran terhadap penyebaran PMK,” tambah Wamentan Sudaryono, memaparkan keuntungan tambahan dari impor ini.

Upaya impor ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mendukung program makan bergizi gratis yang diinisiasi bulan ini. Program ini dirancang untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang jauh dari akses mudah ke daging berkualitas.

Tidak hanya meningkatkan produksi dalam negeri, kolaborasi antara pemerintah, peternak lokal, dan investasi swasta diharapkan mempercepat pertumbuhan sektor peternakan sapi. "Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, peternak lokal, dan investasi swasta, kami berharap sektor peternakan sapi Indonesia dapat berkembang pesat dan meningkatkan kesejahteraan peternak, sambil memastikan ketahanan pangan yang lebih baik bagi masyarakat," ujar Mas Dar penuh optimisme.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan industri peternakan di Indonesia. Dengan adanya regulasi yang mendukung dan kerjasama lintas sektor, peternakan sapi bukan hanya menjadi sumber protein utama, tetapi juga menjadi pilar ketahanan pangan yang dapat diandalkan.

Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa fokus pemerintah bukan hanya jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan daging saat ini, tetapi juga menciptakan ketahanan jangka panjang dengan memperkuat posisi peternak lokal di pasar daging. Hal ini menjadi salah satu indikator utama keberhasilan program ini, di mana peternak dapat merasakan manfaat ekonomi dari peningkatan produksi dan penjualan.

Dengan kebijakan ini, pemerintah optimis dapat memastikan pasokan daging sapi yang bukan hanya mencukupi kebutuhan nasional, tetapi juga berkualitas tinggi dan aman. Ini tentunya menjadi harapan baru bagi peternak dan masyarakat luas akan masa depan pertanian dan peternakan Indonesia yang lebih baik.

Terkini