Jakarta - Ikatan Saudagar Minangkabau Sapayuang Sulawesi Selatan (IKASMIN-SS) menunjukkan langkah proaktif dalam memperkuat struktur organisasi dan jejaring bisnis di kawasan Sulawesi Selatan.
Di bawah arahan Ketua IKASMIN-SS, Sauki Mangkuto Sutan, pertemuan penting telah sukses digelar antara Sekretaris Jenderal IKASMIN-SS, Dt. Mangkuto Alam, dengan Deputi Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Ricky Satria. Pertemuan ini berlangsung pada Jumat, 5 Januari 2025, bertempat di Restoran Sederhana Ratulangi, kota Makassar, dengan dukungan penuh dari Kolonel Inf. Indra Kurnia, S.Sos., M.Si., selaku Komite Etik dan Pengawasan IKASMIN-SS, Senin, 6 Januari 2025.
Pertemuan ini bermuara pada sebuah undangan resmi dari IKASMIN-SS kepada Ricky Satria, seorang tokoh Minangkabau yang dikenal luas, untuk bergabung dalam Komite Audit dan Keuangan organisasi tersebut. Langkah ini dilihat sebagai strategi krusial untuk memperkuat pengawasan dan manajemen keuangan internal organisasi. “Kolaborasi dengan tokoh-tokoh Minangkabau terbaik seperti Ricky Satria akan memberikan kontribusi besar dalam mendukung visi organisasi kami,” ujar Sauki Mangkuto Sutan. Hal ini menjadi bagian dari upaya membangun jejaring saudagar Minangkabau yang lebih kokoh di Sulawesi Selatan.
Ricky Satria sendiri menyambut baik undangan tersebut dengan penuh antusiasme. Dia mengungkapkan bahwa menjadi bagian dari IKASMIN-SS adalah kesempatan berharga untuk berbagi pengalaman dan berbagi pengetahuan profesionalnya dalam mendukung capaian organisasi. “Sinergi antara komunitas saudagar Minangkabau dan institusi strategis seperti Bank Indonesia sangat penting untuk mendorong kemajuan bersama,” ucap Ricky Satria. Pentingnya sinergi ini, menurutnya, tidak hanya berfokus pada pengembangan kapasitas internal organisasi, tetapi juga pada penciptaan dampak sosial ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Minangkabau dan komunitas bisnis di Sulawesi Selatan.
Dukungan terhadap pertemuan dan kolaborasi ini juga datang dari Kolonel Inf. Indra Kurnia. Ia menekankan bahwa dukungan terhadap kegiatan semacam ini adalah bagian dari tanggung jawab moral sebagai seorang saudagar Minangkabau. “Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran IKASMIN-SS di Sulawesi Selatan,” jelas Indra Kurnia. Kepemimpinannya dalam Komite Etik dan Pengawasan menjadi motor penggerak untuk memastikan bahwa seluruh program IKASMIN-SS selaras dengan etika bisnis yang tinggi dan berdaya guna secara sosial.
Secara keseluruhan, pertemuan bersejarah ini diharapkan menjadi katalisator bagi kolaborasi yang lebih luas. Tidak hanya terbatas pada Bank Indonesia, IKASMIN-SS juga memproyeksikan pembukaan jalur kerja sama dengan berbagai instansi dan lembaga keuangan lainnya. Dengan terjalinnya kolaborasi semacam ini, organisasi berharap dapat memberikan sumbangsih nyata bagi pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat Minangkabau di perantauan, terlebih dalam dinamika ekonomi modern yang terus berubah.
Langkah-langkah ke depan yang dirancang oleh IKASMIN-SS akan fokus pada integrasi dan optimalisasi jejaring bisnis. Memanfaatkan keahlian dari elemen-elemen berpengalaman dalam berbagai bidang, IKASMIN-SS bercita-cita untuk menjadi platform unggulan bagi saudagar Minangkabau dalam menghadapi tantangan global dan lokal. Dengan modal sosial yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, organisasi ini menargetkan peningkatan kapasitas ekonomi anggota dan komunitasnya sebagai prioritas.