Erick Thohir Dorong Konsep Hunian TOD untuk 3 Juta Rumah, BTN Berperan Sentral

Kamis, 23 Januari 2025 | 14:30:17 WIB
Erick Thohir Dorong Konsep Hunian TOD untuk 3 Juta Rumah, BTN Berperan Sentral

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan langkah strategis dalam mendukung program pembangunan 3 juta rumah di Indonesia dengan memfokuskan penyediaan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD). 

Konsep inovatif ini mengedepankan integrasi hunian dengan sistem transportasi umum, menawarkan solusi berkelanjutan untuk permasalahan perumahan bagi masyarakat urban di Tanah Air. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ditunjuk sebagai lembaga utama dalam pendanaan pembangunan dan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk proyek ini, Kamis, 23 Januari 2025.

"Kami melihat perumahan mesti dekat dengan transportasi publik," tutur Erick dalam sebuah siaran pers, Rabu, 22 Januari 2025. Erick menambahkan bahwa karakteristik lahan milik BUMN yang tersedia, yaitu pipih dan cocok untuk hunian bertingkat tinggi, mendukung pengembangan konsep TOD. Dari sudut pandang BUMN, proyek hunian TOD ini dirancang untuk menyediakan antara 800 hingga 1.200 unit hunian di setiap pengembangannya.

Untuk mewujudkan impian memiliki hunian dengan konsep TOD, pemerintah, melalui BTN, menawarkan dua skema pembayaran. Masyarakat dapat memilih KPR Non-Subsidi yang mencapai 60 persen dari total, atau memilih opsi KPR Subsidi yang meliputi 40 persen dari total. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat dalam memilih metode pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka.

Selain itu, Erick menegaskan bahwa pengembangan TOD turut memperhatikan ketersediaan infrastruktur esensial, termasuk jalan dan listrik. "Kami juga tidak mau terjebak di landed house karena 70 persen wilayah Indonesia merupakan laut," ungkap Erick. Ia menekankan pentingnya pemetaan lahan yang akurat mengingat 30 persen daratan yang ada harus dibagi antara kawasan pertanian, industri, dan pemukiman.

Pendekatan TOD ini tak hanya menawarkan solusi modern, tetapi juga menjawab permasalahan keterjangkauan rumah bagi masyarakat urban yang berpenghasilan di kisaran Rp12 juta hingga Rp15 juta per bulan. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa tingginya harga rumah di pusat kota menjadi tantangan bagi segmen ini. "Solusi dari keterbatasan lahan untuk penyediaan hunian dengan harga terjangkau adalah memanfaatkan lahan milik pemerintah, negara, dan BUMN untuk membangun apartemen dengan konsep TOD," ujar Nixon.

Konsep TOD dikenal efisien dalam penggunaan lahan serta mampu mengurangi kemacetan lalu lintas melalui peningkatan penggunaan transportasi umum. Nixon menjelaskan bahwa salah satu potensi terbesar dari TOD adalah pembangunan hunian vertikal di lahan stasiun kereta yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau pada lahan-lahan milik Pemerintah Daerah seperti PD Pasar Jaya. "Di Jakarta, contohnya, ada lebih dari 140 lokasi PD Pasar Jaya. Kalau mau kita bangun, berarti ada 140 tower," tambah Nixon.

Selain mendukung efisiensi penggunaan lahan, konsep TOD juga memungkinkan bagi unit apartemen untuk terjangkau oleh masyarakat urban. BTN menawarkan skema KPR dengan tenor 25 hingga 30 tahun untuk mempermudah pembiayaan hunian ini. Inisiatif ini menunjukkan sinergi BUMN dalam mendukung Program Tiga Juta Rumah dan sekaligus menjawab permintaan masyarakat akan hunian yang nyaman, terjangkau, dan efisien.

Secara keseluruhan, langkah Erick Thohir ini dapat dilihat sebagai inovasi kunci dalam mengatasi permasalahan perumahan masyarakat urban sambil mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas di perkotaan. 

Tentunya, keberhasilan konsep TOD sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pihak terkait lainnya dalam memastikan proyek berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, menawarkan masa depan hunian yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

Terkini