Apa Itu Keluarga Berencana: Syarat, Biaya, dan Manfaatnya

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:35:49 WIB
apa itu Keluarga Berencana

Apa itu Keluarga Berencana? Program keluarga berencana adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat pesat. 

Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, kepadatan di berbagai daerah semakin tinggi, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. 

Oleh karena itu, pemerintah memperkenalkan program ini untuk mendorong setiap keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan bijak. 

Jadi, apa itu Keluarga Berencana kini menjadi penting untuk dipahami oleh setiap warga negara demi mendukung kesejahteraan bersama. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Apa Itu Keluarga Berencana?

Apa itu Keluarga Berencana? Program ini, menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengaturan jumlah anggota keluarga. 

Melalui peningkatan usia perkawinan, pengendalian kelahiran, pengawasan ketahanan keluarga, dan perbaikan kesejahteraan keluarga kecil, program ini diharapkan dapat menciptakan keluarga yang lebih sehat dan sejahtera. 

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan langkah penting dari pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan memastikan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan sumber daya yang tersedia. 

Terdapat berbagai metode KB yang dapat dipilih, seperti pil kontrasepsi, implan, suntik, spiral, kondom, dan lainnya, yang masing-masing memiliki prosedur dan manfaat berbeda. 

Program ini juga memiliki sejumlah keuntungan, seperti mengurangi risiko aborsi, mencegah komplikasi kehamilan, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

1. Cara mendaftar program KB

Untuk mendaftar program Keluarga Berencana (KB), berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu ikuti:

  • Mulailah dengan mencari informasi mengenai program KB di puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
  • Kunjungi puskesmas, klinik, atau rumah sakit tersebut dan tanyakan tentang program KB yang tersedia.
  • Pilih metode KB yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatanmu. Beberapa pilihan metode KB yang tersedia adalah pil kontrasepsi oral, implan, suntik, spiral, kondom, dan lainnya.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa kamu cocok menggunakan metode KB yang telah dipilih.
  • Ikuti prosedur pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku di puskesmas, klinik, atau rumah sakit yang kamu pilih.
  • Setelah terdaftar, kamu akan mendapatkan penjelasan lebih lanjut serta bimbingan terkait penggunaan metode KB yang telah dipilih.

Program KB dapat dimulai segera setelah menikah dan berlanjut selama masa pernikahan. Setiap metode KB memiliki prosedur dan keuntungan yang berbeda, jadi pastikan untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

2. Persyaratan untuk mendaftar program KB

Persyaratan untuk mendaftar program Keluarga Berencana (KB) dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi dan jenis metode KB yang dipilih. Namun, ada beberapa persyaratan umum yang mungkin perlu dipenuhi, antara lain:

  • Membawa kartu identitas, seperti KTP atau Kartu Keluarga (KK).
  • Membawa buku KIA (Kartu Ibu Anak) atau rekam medis jika sudah pernah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kecocokan dengan metode KB yang akan digunakan.
  • Mengetahui informasi tentang metode KB yang akan dipilih, termasuk cara penggunaannya, efek samping yang mungkin terjadi, serta tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
  • Mengikuti prosedur pendaftaran sesuai dengan tempat pelayanan yang kamu pilih.

Karena persyaratan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan metode, pastikan untuk bertanya lebih lanjut kepada petugas kesehatan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit yang kamu tuju.

3. Biaya yang harus dibayar untuk mendaftar program KB

Biaya untuk mendaftar program Keluarga Berencana (KB) bervariasi berdasarkan tempat dan jenis metode KB yang dipilih. 

Secara umum, program KB yang diselenggarakan oleh pemerintah biasanya diberikan secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau. Misalnya, di Provinsi Jawa Tengah, program KB disediakan tanpa biaya.

Namun, untuk beberapa layanan yang disediakan oleh puskesmas atau klinik swasta, mungkin ada biaya yang dikenakan, tergantung pada jenis metode KB yang dipilih.

Sebaiknya, kamu menanyakan terlebih dahulu mengenai biaya yang perlu dibayar kepada petugas kesehatan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit yang akan memberikan pelayanan KB.

Pengertian Keluarga Berencana Menurut WHO

Menurut WHO, Keluarga Berencana (KB) diartikan sebagai kemampuan individu dan pasangan untuk merencanakan jumlah anak yang diinginkan serta menentukan waktu kelahirannya. 

Hal ini dicapai dengan menggunakan metode kontrasepsi dan menangani masalah ketidaksuburan secara sukarela.

Keluarga Berencana memiliki banyak manfaat, baik untuk individu, keluarga, komunitas, maupun masyarakat secara keseluruhan. 

Program ini menjawab tiga kebutuhan penting, yaitu membantu pasangan menghindari kehamilan yang tidak direncanakan, mengurangi penyebaran penyakit menular seksual, dan menurunkan tingkat ketidaksuburan.

1. Keluarga Berencana menurut Kemenkes

Program Keluarga Berencana di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1970, dengan tujuan utama mengontrol jumlah penduduk, mengurangi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran agar tercipta keluarga yang sejahtera. 

Selain itu, KB bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu, baik yang disebabkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan maupun jarak kelahiran yang terlalu rapat. 

Salah satu usaha mendukung program ini adalah dengan menyediakan alat kontrasepsi yang memungkinkan penundaan kehamilan serta pengaturan jarak kelahiran.

2. Tujuan Keluarga Berencana

Beberapa tujuan dari Keluarga Berencana antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi.
  • Mengontrol jumlah penduduk serta menyeimbangkan kebutuhan penduduk Indonesia.
  • Mengurangi pernikahan di usia dini.
  • Mendorong keluarga untuk memiliki dua anak.
  • Mengendalikan kelahiran demi meningkatkan kesehatan keluarga.
  • Menciptakan keluarga kecil yang lebih sejahtera sesuai dengan kondisi ekonomi masing-masing keluarga.

Selain itu, KB juga bertujuan mengurangi angka kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan yang terlalu muda atau terlalu tua.

Manfaat KB

1. Mencegah Kehamilan Tidak Direncanakan

Penggunaan alat kontrasepsi dapat membantu mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, serta menurunkan risiko kelahiran pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua. 

Jika perempuan muda terlibat dalam hubungan seksual tanpa perlindungan, kehamilan yang tidak diinginkan bisa terjadi. Selain itu, wanita yang melahirkan setelah usia 35 tahun berisiko tinggi terhadap komplikasi yang bisa berakibat fatal.

2. Mendukung Pemberian ASI dan Pengasuhan Anak yang Sehat

Ketika seorang ibu melahirkan lagi sebelum anak pertama berusia satu tahun, anak tersebut berisiko mengalami gangguan dalam pertumbuhannya. 

Oleh karena itu, disarankan agar ada jeda waktu sekitar 3 hingga 5 tahun sebelum memiliki anak berikutnya. Jika jarak kelahiran terlalu dekat, ASI untuk anak pertama bisa terganggu, yang berpotensi menurunkan kesehatan anak. 

Orang tua dengan dua anak juga bisa kesulitan membagi perhatian mereka, yang mungkin berdampak pada kesejahteraan anak. 

Kontrasepsi memungkinkan perencanaan keluarga yang lebih baik, di mana anak-anak dapat tumbuh sehat dan menerima perhatian yang optimal.

3. Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan Mental pada Keluarga

Banyak wanita yang mengalami depresi pasca melahirkan, dan dukungan dari pasangan sangat membantu pemulihan. 

Namun, jika seorang wanita melahirkan lagi segera setelah melahirkan anak pertama, risikonya untuk mengalami depresi meningkat, bahkan bisa berdampak pada suami.

Program KB memberi pasangan kesempatan untuk mengatur jarak kelahiran, sehingga memungkinkan kehidupan keluarga yang lebih sehat dan bahagia, serta memberikan anak kesempatan untuk tumbuh secara optimal dalam lingkungan yang lebih stabil.

4. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Kehamilan dan kelahiran yang terlalu dekat atau tidak direncanakan bisa meningkatkan risiko kematian baik pada ibu maupun bayi. Penggunaan alat kontrasepsi membantu mencegah kejadian-kejadian ini, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan.

5. Melindungi Kesehatan Reproduksi

Kehamilan pada usia yang terlalu muda, terlalu tua, atau terlalu sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti hipertensi dan persalinan prematur. 

Program KB membantu merencanakan kehamilan dengan lebih baik, mengurangi risiko gangguan kesehatan reproduksi, dan menjaga kesehatan wanita serta pria secara keseluruhan.

6. Mencegah Penyakit Menular Seksual

Hubungan seksual dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual, meskipun dilakukan dalam ikatan pernikahan. 

Penyakit seperti sifilis, gonore, dan HIV/AIDS bisa dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat, mengurangi potensi penyebaran penyakit tersebut.

Kapan Harus Melakukan KB?

1. Saat Tidak Ingin Memiliki Anak

Membesarkan anak adalah tanggung jawab besar yang membawa berbagai perubahan dalam hidup setelah kelahiran. Keputusan untuk memiliki anak adalah hak pribadi setiap individu, dan pilihan ini harus dipertimbangkan dengan serius. 

Banyak wanita yang mulai menggunakan kontrasepsi sejak awal karena mereka tidak ingin memiliki anak. 

Jika kamu sudah yakin bahwa kamu tidak ingin memiliki anak, maka kamu bisa mulai menggunakan alat kontrasepsi begitu aktif dalam hubungan seksual. Ini akan membantu menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

2. Tidak Ingin Memiliki Anak Lagi

Beberapa wanita merasa sudah cukup memiliki anak, sementara yang lainnya tidak ingin memiliki anak lebih banyak karena berbagai alasan, termasuk faktor keuangan dan kesehatan. 

Penggunaan alat kontrasepsi memungkinkan pasangan untuk merencanakan kehamilan selanjutnya tanpa khawatir jika tidak ingin hamil dalam waktu dekat. 

Setelah melahirkan, kontrasepsi bisa mulai digunakan, biasanya 3 hingga 4 minggu setelah kelahiran, tergantung jenis kontrasepsinya. Pil KB dan cincin vagina bisa digunakan 21 hari setelah melahirkan jika tidak menyusui. 

Pilihan lain seperti suntik KB dan diafragma bisa digunakan setelah 6 minggu. Bahkan ada kontrasepsi spiral yang dapat dipasang setelah melahirkan. Metode kontrasepsi tertentu seperti suntik KB atau susuk KB tidak akan mengganggu produksi ASI.

3. Mengatasi Masalah Kesehatan Tertentu

Selain untuk mencegah kehamilan, alat kontrasepsi juga bisa digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. Beberapa kondisi medis yang dapat ditangani dengan kontrasepsi antara lain:

  • Endometriosis
  • Nyeri menstruasi yang parah
  • Gejala PMS yang berat
  • Jerawat
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Premenopause dan menopause
  • Sindrom ovarium polikistik
  • Menstruasi tidak teratur

Prosedur dan atau Jenis Alat Kontrasepsi KB

1. Kontrasepsi Alami

Metode ini dilakukan dengan memantau masa subur wanita secara manual menggunakan siklus menstruasi. Beberapa cara yang digunakan adalah mengukur suhu tubuh, memeriksa perubahan cairan vagina, atau menghitung kalender kesuburan.

2. Pil KB

Pil KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling umum digunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah ovulasi. 

Terdapat dua jenis pil KB yang dapat dipilih, yaitu pil kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.

3. Kondom Pria

Kondom pria dikenakan pada alat kelamin pria untuk menghalangi sperma agar tidak masuk ke dalam vagina saat berhubungan seksual. 

Selain mencegah kehamilan, kondom pria juga berfungsi untuk melindungi dari penyakit menular seksual. Namun, kondom ini hanya bisa digunakan sekali.

4. Suntik KB

Terdapat dua jenis suntik KB, yaitu suntik yang efektif selama 1 bulan dan yang bertahan hingga 3 bulan. Suntik KB dianggap lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan pil KB.

5. Implan

Implan adalah alat kontrasepsi yang berbentuk batang kecil seperti korek api dan akan dipasang di bawah kulit. Implan melepaskan hormon progestin yang mencegah kehamilan selama 3 tahun. 

Namun, metode ini dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan tidak melindungi dari penularan IMS.

6. IUD (Intrauterine Device)

IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang dipasang di rahim untuk menghalangi sperma sehingga proses pembuahan tidak terjadi. 

Terdapat dua jenis IUD: yang terbuat dari tembaga yang bisa bertahan hingga 10 tahun dan yang mengandung hormon yang perlu diperbarui setiap 5 tahun.

7. Kondom Wanita

Kondom wanita adalah alat kontrasepsi berbentuk plastik yang mengelilingi vagina. Ujung kondom ini dilengkapi dengan cincin plastik yang menyesuaikan posisi alat kelamin pria saat berhubungan intim.

Sebagai penutup, jadi, apa itu Keluarga Berencana? Secara sederhana, ini adalah program yang membantu pasangan dalam merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak demi kesejahteraan keluarga."

Terkini

Panduan Lengkap Melihat Pesan WhatsApp yang Sudah Dihapus

Rabu, 17 September 2025 | 16:53:17 WIB

Panduan Nonaktifkan Akun TikTok Sementara dengan Mudah

Rabu, 17 September 2025 | 16:53:16 WIB

Harga iPhone 15 Plus 512GB September 2025 Terbaru

Rabu, 17 September 2025 | 16:53:15 WIB

Daftar Harga HP Samsung Terbaru September 2025

Rabu, 17 September 2025 | 16:53:13 WIB