KPR

Reaksi Perusahaan Leasing terhadap Tawaran Bisnis KPR dari Regulator: Meneropong Peluang dan Tantangan

Reaksi Perusahaan Leasing terhadap Tawaran Bisnis KPR dari Regulator: Meneropong Peluang dan Tantangan
Reaksi Perusahaan Leasing terhadap Tawaran Bisnis KPR dari Regulator: Meneropong Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah untuk menyediakan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun ini, terbuka peluang baru bagi perusahaan pembiayaan atau leasing untuk diversifikasi bisnis. Program pembangunan rumah tersebut, yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo, dianggap sebagai pasar potensial yang menjanjikan di luar segmen pembiayaan otomotif yang selama ini mendominasi bisnis mereka. Walau sektor otomotif telah menjadi tulang punggung bagi perusahaan leasing, dengan kontribusi sekitar 70% dari total pembiayaan, regulasi baru ini mengundang peluang untuk ekspansi ke sektor perumahan.

PT Mandala Finance Tbk (MFIN), salah satu perusahaan leasing yang fokus pada pembiayaan otomotif, menanggapi tawaran ini dengan positif namun berhati-hati. "Meski saat ini kami belum melayani pembiayaan di sektor perumahan, kami melihat kesempatan tersebut dapat menjadi agenda Mandala untuk berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat dan perubahan segmentasi pasar," ujar Managing Director MFIN. Kendati demikian, Christel menegaskan bahwa perlu ada kajian menyeluruh tentang risiko dan prospek bisnis sebelum memutuskan untuk terjun ke sektor ini.

Senada dengan pendapat tersebut, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga melihat potensi untuk menambah produk pembiayaan di masa depan meskipun saat ini masih berkonsentrasi pada pembiayaan kendaraan. Ristiawan Suherman, Presiden Direktur CNAF, mengungkapkan optimisme bahwa penyaluran pembiayaan di sektor otomotif masih bisa tumbuh meskipun 2025 dipandang sebagai tahun yang menantang. "Ke depannya, tidak tertutup kemungkinan bagi CNAF untuk mengembangkan produk pembiayaan baru di kemudian hari," ujarnya.

CNAF menyadari bahwa adaptasi dan diversifikasi produk menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pasar otomotif yang kian kompleks. "Pembiayaan dana tunai atau refinancing dan pembiayaan emas/bullion menawarkan potensi pasar yang luas dan bisa dimaksimalkan," tambah Ristiawan. Meski begitu, wacana untuk terjun ke pembiayaan sektor perumahan belum secara eksplisit dibicarakan oleh CNAF pada saat ini.

Di sisi lain, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) tampaknya lebih skeptis mengenai kesesuaian skema pembiayaan sektor perumahan dengan model bisnis multifinance mereka saat ini. Corporate Communication BFIN, Dian Fahmi, menjelaskan bahwa program pembangunan tiga juta rumah merupakan skema jangka panjang yang berpotensi lebih cocok untuk perusahaan pembiayaan jika didukung insentif dari pemerintah. "Dengan model bisnis BFI Finance yang cenderung short dan medium-term, kami belum melihat penjodohan yang pas dengan program ini. Namun, jika ada insentif dari pemerintah, BFI Finance akan siap mendukung," ungkap Dian.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut memberikan pandangan yang optimis terhadap peluang bisnis ini bagi perusahaan pembiayaan. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Agusman, menyatakan bahwa sektor perumahan dapat menjadi alternatif yang menarik saat sektor otomotif berpotensi stagnan. "Dengan adanya program pemerintah pembangunan tiga juta rumah, tentu saja akan memberikan peluang yang besar bagi industri perusahaan pembiayaan," kata Agusman.

Seiring perkembangan ini, perusahaan multifinance tampaknya perlu mempertimbangkan strategi yang matang untuk menghadapi peluang sekaligus tantangan dari segmen perumahan. Kajian risiko, penyesuaian model bisnis, serta dukungan dari regulator menjadi beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan agar dapat bermain di pasar baru ini dengan maksimal.

Sebagai penutup, jelas terlihat bahwa program pemerintah ini menawarkan lembaran baru bagi industri pembiayaan. Bagi perusahaan leasing, momen ini menjadi titik balik untuk memikirkan ulang kaidah bisnis mereka dengan mempertimbangkan keterlibatan dalam sektor perumahan sebagai lanjutan dari dominasi mereka di industri otomotif. Dengan demikian, keputusan masing-masing entitas dalam menerima atau menunda peluang ini akan sangat menentukan arah pertumbuhan dan diversifikasi portofolio bisnis mereka di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index