Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Dalam acara Maybank Shariah Thought Leaders Forum yang berlangsung di Hotel Fairmont Jakarta, Ma'ruf memberikan paparan tentang perkembangan positif sektor keuangan syariah di tanah air yang terus menunjukkan tren pertumbuhan menggembirakan, Selasa, 14 Januari 2025.
Menurut data terbaru, total aset sektor keuangan syariah pada Oktober 2024 mencapai angka Rp10,212 triliun, mencatatkan pertumbuhan sebesar 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). "Di sektor keuangan syariah, total aset per Oktober 2024 tercatat sebesar Rp10,212 triliun, tumbuh 19,4% secara tahunan (yoy)," sebut Ma'ruf Amin dalam forum tersebut, Kamis, 05 Oktober 2024.
Ma'ruf Amin menyoroti kontribusi dari sektor perbankan syariah yang turut mengemuka dalam statistik tersebut. Total aset perbankan syariah dilaporkan mencapai Rp924,42 triliun, yang berarti mengalami pertumbuhan sebesar 13,7% dari tahun sebelumnya. "Perkembangan ini merupakan sinyal positif bagi ekonomi syariah di Indonesia, menunjukkan adanya minat dan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan keuangan berbasis syariah," tambah Ma'ruf.
Pertumbuhan yang signifikan dalam sektor keuangan berbasis syariah ini tidak hanya terbatas pada perbankan syariah tetapi juga mencakup berbagai sektor lainnya. Wakil Presiden menekankan bahwa potensi dari asuransi syariah juga menunjukkan kinerja yang menjanjikan. Industri asuransi syariah juga mengalami peningkatan dengan pertumbuhan aset asuransi umum mencapai 8,3% dan asuransi jiwa meningkat sekitar 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin menekankan perlunya penguatan regulasi dan pengawasan agar perkembangan keuangan syariah berada pada jalur yang tepat. Pemerintah diharapkan dapat terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar pemahaman serta kepercayaan terhadap produk keuangan syariah semakin meningkat. "Pemerintah akan terus berupaya mendukung pertumbuhan ini melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang memperkuat sektor ekonomi syariah," tegas Ma'ruf.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan para pelaku industri juga menjadi komponen penting demi mewujudkan ekosistem keuangan syariah yang lebih solid dan inklusif. Ma'ruf Amin mendorong para pelaku ekonomi syariah untuk terus berinovasi dalam menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Dalam kesempatan tersebut, juga dibahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri keuangan syariah, mulai dari persaingan dengan produk konvensional hingga adaptasi teknologi digital yang mendominasi sektor keuangan. Namun demikian, dengan adanya dukungan pemerintah dan kesiapan industri, tantangan ini diharapkan dapat diatasi dengan baik.
"Transformasi digital harus dilihat sebagai peluang untuk mempermudah akses keuangan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga penetrasi produk dan layanan syariah dapat semakin diperluas," ucap Wakil Presiden.
Ma'ruf Amin juga menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah. Kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah dinilai akan menjadi faktor kunci dalam membangun ekonomi syariah yang kuat di masa depan.
Dengan tren pertumbuhan yang positif ini, sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Optimisme ini diharapkan tidak hanya akan mendongkrak industri keuangan syariah di dalam negeri tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam pasar keuangan syariah global.