Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam layanan perbankan digital, sejalan dengan tren pertumbuhan pesat transaksi digital di Indonesia. Langkah terbaru BNI melibatkan kolaborasi strategis dengan tujuh mitra utama dalam rangka membangun solusi ekosistem digital yang berkelanjutan.
"BNI tentunya ingin menjadi bagian penting dari tren pertumbuhan yang sedang terjadi ini," kata Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025. Kerja sama ini bertujuan untuk merangkul potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, yang diproyeksikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat mencapai nilai transaksi antara US$220 miliar hingga US$360 miliar pada tahun 2030.
Proyeksi ini didasarkan pada data dari East Ventures Digital Competitiveness Index 2023 dan didukung oleh catatan Bank Indonesia yang memperlihatkan pertumbuhan transaksi digital banking sebesar 34,43 persen secara year-on-year (yoy) pada triwulan III 2024. Dalam hal ini, kinerja digital BNI menunjukkan performa positif dengan pertumbuhan transaksi digital banking mencapai 40,9 persen, menjadi 1,04 miliar transaksi pada kuartal III 2024. Nilai transaksi juga meningkat 26,2 persen yoy, mencapai Rp1.104 triliun.
"Solusi BNI Ekosistem sangat strategis dalam memberikan solusi perbankan end-to-end bagi nasabah," ujar Paolo. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara semua pihak guna mendukung pertumbuhan bisnis, khususnya dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan kawasan industri di Indonesia. BNI Ekosistem mencakup tiga sektor utama: Campus Financial Ekosistem (CFEST) untuk universitas, Smart Healthcare untuk layanan kesehatan, dan Smart Tenant untuk kawasan industri.
Penandatanganan kerja sama dengan tujuh mitra strategis dilakukan di Jakarta. Pada sektor pendidikan, BNI menggandeng PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), PT Teknologi Kartu Indonesia (TKI), dan PT Rizki Tujuhbelas Kelola (R17). Sementara itu, untuk sektor kesehatan, BNI bekerja sama dengan PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic) dan PT Jejaring Tiga Artha (ZiCare). Dalam sektor kawasan, BNI bermitra dengan PT Krakatau Information Technology (KIT) dan PT Realta Chakra Dharma (Realta).
"Kami berharap dapat memainkan peran yang signifikan dalam penciptaan ekosistem berkelanjutan di sektor pendidikan di Indonesia," ujar Syarif Hidayat, Direktur Utama PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro). Pernyataan ini menyoroti harapan yang diusung dalam kemitraan ini. Sementara itu, Chief Business Development Officer PT Jasa Medika Transmedic, Theogratia Dinovan, juga menyuarakan optimismenya terkait kerja sama ini. "BNI mendukung misi kami dalam menyediakan solusi kesehatan yang terintegrasi. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat terus memperluas aksesibilitas di manapun dan kapan pun bagi pasien dan juga tenaga kerja kesehatan," ungkapnya.
Kerja sama ini juga disambut positif oleh Direktur Utama PT Krakatau Information Technology (KIT), Budi Tjandra Negara. "Bagi kami, sinergi dengan BNI Ekosistem ini menjadi hal yang positif," katanya. Penandatanganan ini meneguhkan komitmen BNI dan mitra dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif dan inovatif.
Dengan upaya kolaboratif ini, BNI berharap mampu menggali potensi besar dari transaksi digital yang terus berkembang di Indonesia. BNI berusaha tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memimpin dalam menyediakan solusi digital yang bijaksana dan tepat guna.
BNI melalui Ekosistemnya, bertujuan mendorong inovasi dan transformasi digital yang dapat memperkuat daya saing perusahaan dan memberikan layanan yang unggul bagi para nasabah. Langkah ini sejalan dengan visi BNI untuk menjadi institusi keuangan terdepan di era digital yang terus mengalami perubahan dan perkembangan pesat. BNI berharap agar kerjasama ini memberikan dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat, serta bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara umum.