Energi

Transisi Energi Indonesia Menjadi Sorotan Internasional: IRENA Apresiasi Outlook Energi

Transisi Energi Indonesia Menjadi Sorotan Internasional: IRENA Apresiasi Outlook Energi
Transisi Energi Indonesia Menjadi Sorotan Internasional: IRENA Apresiasi Outlook Energi

Indonesia, sebagai konsumen energi terbesar di Asia Tenggara, mendapat sorotan khusus dalam upayanya melakukan transisi energi dari bahan bakar fosil menuju sumber energi terbarukan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Francesco La Camera.

Dalam pembukaan Sidang Majelis Umum ke-15 IRENA yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Minggu (12/1), La Camera menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki prospek energi domestik dari IRENA. “Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki outlook domestik dari IRENA,” ungkap La Camera, menyiratkan pentingnya peran Indonesia dalam peta transisi energi global saat ini.
 

Posisi Strategis Indonesia dalam Transisi Energi

Indonesia memegang peranan vital di kawasan Asia Tenggara terkait transisi energi. Negara ini tidak hanya menghadapi tantangan sebagai konsumen energi terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga peluang besar mengingat sumber daya energi terbarukan yang melimpah seperti energi surya, bioenergi, dan panas bumi. La Camera menjelaskan, “Indonesia menuai perhatian khusus karena menjadi kunci transisi energi, khususnya di kawasan Asia Tenggara.”

Seiring dengan peningkatan konsumsi energi yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan populasi, Indonesia menghadapi tantangan kusut dalam memenuhi kebutuhan energi sembari menjaga keberlanjutan lingkungan. Hal ini membuat transisi menuju energi terbarukan bukan hanya pilihan, tetapi keharusan. “Outlook itulah yang menggambarkan peran Indonesia (di sektor transisi energi) bagi kami,” tambah La Camera mengenai signifikan peran Indonesia dalam peta energi internasional.

Peningkatan Kapasitas Energi Terbarukan di Indonesia

Berdasarkan catatan IRENA dalam profil energi Indonesia 2024, terlihat adanya peningkatan kapasitas energi terbarukan di sektor kelistrikan. Pada tahun 2023, kapasitas energi terbarukan ditingkatkan dengan tambahan energi surya sebesar 324 MW, bioenergi 288 MW, dan geothermal/panas bumi 237 MW. Meski demikian, penambahannya masih belum sebanding dengan kapasitas energi fosil yang mencapai 6.632 MW.

Ini menjadi indikasi bahwa meskipun ada komitmen kuat terhadap transisi energi, Indonesia masih bergantung pada sumber energi fosil. Tantangan ini merupakan bagian dari perjalanan menuju transformasi besar dalam kebijakan energi nasional, di mana dukungan internasional dan pengembangan teknologi menjadi kunci keberhasilan.
 

Isu Global dan Peran Indonesia

Sidang Majelis Umum ke-15 IRENA diadakan dengan fokus untuk mempercepat transisi energi secara global, di tengah menghadapi berbagai isu krusial seperti harga bahan bakar fosil yang fluktuatif akibat konflik di Timur Tengah. Situasi ini juga diperburuk oleh dampak cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia yang mengancam ketahanan energi. Dalam konteks ini, peran Indonesia sangat penting mengingat posisinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan konsumen energi yang signifikan di kawasan Asia.

Transisi energi, oleh sebab itu, tidak hanya ditujukan untuk mengatasi perubahan iklim tetapi juga menjamin ketahanan dan keterjangkauan energi bagi masyarakat Indonesia dan kawasan sekitarnya. Misalnya, pengembangan energi surya dan bioenergi berpotensi mengurangi ketergantungan pada pasokan energi impor serta memperkuat kedaulatan energi nasional.

Masa Depan dan Harapan

Dengan gambaran yang disajikan IRENA, masa depan energi Indonesia tampak cerah namun penuh tantangan. Strategi transisi energi membutuhkan koordinasi lintas sektor dan investasi besar di berbagai teknologi energi terbarukan. Diharapkan kerjasama internasional serta dukungan dari badan-badan seperti IRENA dapat memfasilitasi percepatan perjalanan ini.

Banyak pihak berharap bahwa Indonesia bisa menjadi model bagi negara-negara lainnya di kawasan, menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan transisi ke energi terbarukan dapat berjalan beriringan. Sebuah transformasi besar menanti, di mana Indonesia bisa keluar sebagai pionir dalam penerapan energi bersih dan berkelanjutan di Asia Tenggara dan mungkin di tingkat global.

Sebagai kesimpulan, sorotan yang diberikan IRENA kepada Indonesia bukanlah tanpa alasan. Hal ini merupakan refleksi dari potensi dan tantangan besar yang dihadapi oleh negeri ini dalam mengubah lanskap energi nasional dan regionalnya. Kini, saatnya Indonesia mengambil langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan transisi energi yang efektif, adil, dan berkesinambungan demi masa depan yang lebih baik bagi semua.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index