Jakarta - Di tengah derasnya arus transformasi digital yang melanda industri keuangan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengambil langkah strategis untuk memantapkan posisinya melalui berbagai inovasi layanan digital. Pertumbuhan transaksi digital yang kian pesat di tanah air telah mendorong BNI untuk merangkul kemajuan ini dengan menggandeng tujuh mitra strategis demi membangun ekosistem digital yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menyampaikan pentingnya respons proaktif terhadap lonjakan transaksi digital di Indonesia. “Kami ingin memastikan BNI menjadi bagian inti dari tren pertumbuhan digital yang ada saat ini,” ujar Paolo. Dengan keyakinan kuat, dia optimistis bahwa inisiatif BNI Ekosistem akan menjadi langkah strategis dalam mempersembahkan solusi perbankan terpadu bagi para nasabah, Jumat, 10 Januari 2025.
BNI Ekosistem saat ini mencakup tiga fokus utama, yaitu Campus Financial Ekosistem (CFEST) untuk layanan digital di universitas, Smart Healthcare untuk rumah sakit dan layanan kesehatan, serta Smart Tenant yang menyasar kawasan industri. Paolo menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan solusi-solusi ekosistem lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah secara menyeluruh.
Penandatanganan kerja sama dengan mitra-mitra strategis pun telah berlangsung di Jakarta pada 23 Desember 2024, sebagai penanda dimulainya BNI Ekosistem. Ketiga mitra dalam Ekosistem Pendidikan (CFEST) adalah PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), PT Teknologi Kartu Indonesia (TKI), dan PT Rizki Tujuhbelas Kelola (R17). Di sektor kesehatan, BNI menggandeng PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic) dan PT Jejaring Tiga Artha (ZiCare) dalam Ekosistem Smart Healthcare. Sementara itu, PT Krakatau Information Technology (KIT) serta PT Realta Chakra Dharma (Realta) tergabung dalam Ekosistem Kawasan (Smart Tenant).
Menurut Paolo, “Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi antara semua pihak untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan kawasan industri di Indonesia.” Hal ini menunjukkan komitmen BNI untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi digital yang lebih baik bagi nasabah.
Dukungan positif terhadap kolaborasi ini juga datang dari Direktur Utama PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), Syarif Hidayat, yang menegaskan bahwa pihaknya menyambut baik kerja sama dengan BNI. Sementara itu, Chief Business Development Officer PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic), Theogratia Dinovan, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini membantu pihaknya dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien dalam satu platform.
Perkembangan ini tidak lepas dari proyeksi yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memprediksi nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia dapat mencapai angka fantastis antara US$ 220 hingga 360 miliar pada tahun 2030. Prediksi ini didukung oleh data dari East Ventures Digital Competitiveness Index 2023 dan pertumbuhan signifikan 34,43% year on year (yoy) pada triwulan III-2024, sebagaimana diungkapkan Bank Indonesia, dengan transaksi perbankan digital mencapai 5.666,28 juta.
Transformasi digital ini juga selaras dengan pencapaian BNI yang sukses mencatat kinerja digital yang mengesankan pada kuartal III-2024. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam transaksi digital banking, mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9%, dengan nilai transaksi melonjak 26,2% yoy menjadi Rp 1.104 triliun.
Secara keseluruhan, BNI melalui BNI Ekosistem, menunjukkan langkah proaktif dalam merespons perubahan zaman dan kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Dengan kerjasama ini, BNI menegaskan komitmennya untuk memimpin inovasi di era digital, memperkuat sinergi dengan mitra, dan memberikan solusi keuangan yang holistik di sektor-sektor strategis.