Jakarta - Komunitas Modeling Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Kampus Pontianak berperan aktif dalam gerakan kebersihan lingkungan bertajuk Sensus Sampah Plastik (SSP) & Clean Up yang diadakan oleh Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN). Acara bersejarah ini berlangsung di kawasan Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, bertepatan dengan tepian Sungai Kapuas yang ikonik.
Kepedulian lingkungan menjadi sorotan lewat partisipasi lebih dari 24 komunitas dari berbagai daerah di Kalimantan Barat, termasuk komunitas peduli lingkungan, mahasiswa, dan organisasi masyarakat. Komunitas Modeling Universitas BSI Pontianak berkomitmen untuk memberikan kontribusi signifikan dalam pengurangan sampah plastik, yang terus mencemari Sungai Kapuas, ikon utama Kota Pontianak, Jumat, 10 Januari 2025.
Acara dimulai dengan pengarahan dari panitia BRUIN, yang kemudian membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk membersihkan sampah plastik sepanjang tepian sungai. Lebih lanjut, kegiatan ini juga mencakup pendataan jenis dan jumlah sampah plastik melalui program Sensus Sampah Plastik (SSP), sebagai bagian dari upaya mitigasi pencemaran plastik di sepanjang sungai-sungai Indonesia.
Frans, anggota dari Komunitas Modeling Universitas BSI, berujar tentang betapa kegiatan ini membuka matanya mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Kegiatan ini sangat membuka mata kami tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Saya berharap semakin banyak generasi muda yang peduli, karena Sungai Kapuas adalah bagian penting dari identitas masyarakat Pontianak," kata Frans.
Sebagai tambahan, Irma, anggota lainnya, turut menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya sebatas membersihkan sampah. Menurutnya, kegiatan tersebut memberikan wawasan mendalam mengenai bahaya sampah plastik terhadap ekosistem sungai. “Selain membersihkan sampah, kami juga mendapatkan edukasi mengenai dampak buruk sampah plastik terhadap ekosistem sungai. Ini mendorong saya untuk lebih bijak dalam menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari,” imbuh Irma.
Dukungan terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak, termasuk Universitas BSI. Yoki Firmansyah, Koordinator Kemahasiswaan Universitas BSI Kampus Pontianak, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang luar biasa dalam membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya di Sungai Kapuas. “Kami sangat mendukung inisiatif seperti ini. Tidak hanya membangun kesadaran lingkungan, tetapi juga melatih soft skills mahasiswa dalam bekerja sama dan berkontribusi pada masyarakat. Kami bangga atas keterlibatan Komunitas Modeling Universitas BSI dalam aksi nyata ini,” tutupnya.
Partisipasi Komunitas Modeling Universitas BSI dalam acara SSP & Clean Up ini diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak, khususnya generasi muda, untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Upaya ini penting, mengingat Sungai Kapuas bukan hanya sumber daya alam yang vital, tetapi juga bagian integral dari kehidupan masyarakat Pontianak.
Peningkatan kesadaran dan tindakan nyata dari berbagai komunitas, seperti yang dilakukan dalam kegiatan SSP & Clean Up, akan membantu dalam mengurangi pencemaran dan menjaga kelestarian ekosistem sungai. Pendekatan ini sangat penting, terutama di tengah ancaman yang semakin meningkat dari pencemaran plastik terhadap kehidupan air dan kualitas kesehatan manusia.
Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi agenda rutin dari berbagai organisasi dan komunitas di Kalimantan Barat, untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan lestari. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, misi meminimalisasi polusi plastik di perairan Indonesia bisa terealisasi dan membawa dampak positif jangka panjang.
Bagaimana pun, Sungai Kapuas bukan hanya saksi sejarah dan peradaban masyarakat Pontianak, tetapi juga aset berharga yang harus dijaga bersama, untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Komitmen dari Komunitas Modeling Universitas BSI dan kelompok lain menjadi contoh nyata dari aksi lingkungan yang dampaknya bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.