Jakarta - Di era globalisasi yang kompetitif saat ini, banyak mahasiswa yang memasuki dunia pendidikan tinggi dengan harapan bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) yang tinggi akan menjadi kunci utama menuju kesuksesan karir.
Namun, seberapa besar sebenarnya peran IPK dalam memastikan keberhasilan profesional? Ir. Dini Silvi Purnia, seorang dosen di Universitas BSI kampus Tasikmalaya dan koordinator BSI Career Center, berbagi pandangannya mengenai peran tersebut, Jumat, 10 Januari 2025.
Peran Penting IPK pada Awal Karir
Menurut Dini, IPK bukan hanya sekadar angka, namun merupakan refleksi dari usaha akademik dan kapasitas belajar mahasiswa selama masa studi. “IPK yang baik menunjukkan dedikasi, ketekunan, dan kemampuan seseorang untuk memahami materi akademis. Namun, ini bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan di dunia kerja,” jelas Dini.
Dalam proses rekrutmen, terutama untuk posisi-entry level atau program manajemen trainee, IPK sering kali menjadi salah satu syarat utama. “Perusahaan menggunakan IPK sebagai salah satu alat untuk menyaring calon karyawan, karena ini adalah indikator awal tentang kemampuan analitis dan komitmen kandidat,” tambahnya.
Seorang mahasiswa dengan IPK yang tinggi seringkali dipandang memiliki kemampuan analitis, ketekunan, dan tingkat komitmen yang tinggi. Ini memberikan keuntungan kompetitif di pasar kerja yang padat. Namun, Dini menekankan bahwa seiring waktu dan dengan bertambahnya pengalaman kerja, relevansi IPK dalam karir cenderung menurun.
Mengapa IPK Bukan Segalanya dalam Karir?
Dini menggarisbawahi bahwa meskipun IPK dapat membukakan pintu pertama menuju peluang kerja, faktor-faktor lain menjadi lebih penting dalam perjalanan karir seseorang. "Dalam jangka panjang, kemampuan praktis, soft skills, pengalaman kerja, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan jauh lebih penting," kata Dini.
Berikut adalah beberapa faktor lain yang signifikan dalam menentukan kesuksesan karir di masa depan:
1. Soft Skills:
Kemampuan komunikasi yang baik, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan pemecahan masalah adalah kompetensi yang dicari oleh banyak perusahaan saat ini. Keterampilan-keterampilan ini sering kali tidak dapat hanya diukur dengan IPK.
2. Pengalaman Praktis:
Partisipasi dalam magang, proyek real-time, dan kegiatan ekstrakurikuler memberikan wawasan praktis dan menunjukkan inisiatif serta kapasitas untuk menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam situasi kehidupan nyata.
3. Networking:
Membangun dan memelihara jaringan profesional dapat membuka jalan menuju banyak peluang kerja. Jaringan yang kuat tidak hanya memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan yang mungkin tidak dipublikasikan, tetapi juga memberikan bimbingan dan dukungan untuk pengembangan karir.
4. Etos Kerja dan Sikap:
Atribut seperti sikap positif, ketekunan, dan etos kerja yang kuat sangat dihargai di tempat kerja dan sering kali menjadi pembeda utama dalam lingkungan kerja yang kompetitif.
5. Adaptabilitas dan Pembelajaran Berkelanjutan:
Dengan perubahan teknologi dan tren industri yang cepat, kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat adalah kunci sukses karir yang berkelanjutan.