Perbankan

Stabilitas Ekonomi Indonesia di Akhir 2024: Peran Vital Perbankan dalam Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Stabilitas Ekonomi Indonesia di Akhir 2024: Peran Vital Perbankan dalam Pertumbuhan yang Berkelanjutan
Stabilitas Ekonomi Indonesia di Akhir 2024: Peran Vital Perbankan dalam Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Jakarta - Indonesia masih menunjukkan ketahanan ekonominya dibandingkan dengan banyak negara lain. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri menunjukkan angka yang cukup optimis. Inflasi pada Oktober 2024 tercatat hanya 0,16% Month-over-Month (MoM) setelah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut, sedangkan angka inflasi tahunan (Year-over-Year/YoY) mencatatkan 1,7% pada Oktober 2024, menjadi yang terendah sejak Oktober 2021.

Sementara itu, data BPS juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2024 mencapai 4,95% YoY, sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2023 yang berada di angka 4,94%. Kondisi ini menandakan sinyal positif bagi perekonomian nasional dan tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak, termasuk sektor perbankan, Jumat, 10 Januari 2025.

Menjelaskan pentingnya peran perbankan dalam ekonomi, Herman Savio, Kepala Treasury & Pasar Modal Danamon, dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia menyatakan, "Perbankan memegang peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menawarkan solusi keuangan yang holistik dan dapat dijangkau dengan mudah oleh para nasabah, baik lokal maupun global. Begitu pula dengan Danamon Group, yang menghadirkan inovasi serupa untuk para nasabahnya."

Perbankan dan Solusi Keuangan Holistik

Danamon Group, didukung oleh jaringan lokal dan global melalui MUFG sebagai perusahaan induk, terus berkomitmen dalam memberikan solusi keuangan yang inklusif. Kolaborasi dengan berbagai entitas seperti Adira Finance, Home Credit Indonesia, dan mitra strategis seperti Grab, Akulaku, dan Manulife Indonesia, semakin memperkuat posisi Danamon dalam menyediakan layanan finansial yang menyeluruh.

Layanan perbankan kini tidak hanya terbatas pada tabungan dan kredit standar, tetapi juga merambah ke pembiayaan bisnis, investasi, hingga perlindungan asuransi. Dengan strategi ini, perbankan diharapkan mampu menjawab kebutuhan pelanggan dari individu hingga korporasi besar. Herman Savio menambahkan, "Inisiatif 'Tumbuh Bersama Danamon Group' adalah wujud komitmen kami dalam menyediakan layanan keuangan yang inklusif dan adaptif," ungkapnya.

Dorongan Terhadap Kredit dan Sektor Prioritas

Perbankan memiliki peluang besar untuk meningkatkan penyaluran kredit seiring kebijakan pemerintah dan regulator yang mendukung. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6% sambil menawarkan insentif khusus untuk sektor-sektor seperti UMKM dan ekonomi hijau. Sejak 1 Juni 2024, BI memberikan insentif giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor seperti otomotif, perdagangan, dan utilitas.

"Selain mendukung sektor tertentu, perbankan juga memainkan peran besar dalam mendorong konsumsi rumah tangga melalui penawaran kredit konsumsi. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% pada 2025 dan inflasi yang stabil di sekitar 2,51%, perbankan diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pembiayaan konsumsi," ujar Herman. Inovasi teknologi dan sinergi dengan grup bisnis keuangan dipercaya mempercepat dan mengoptimalkan proses pengajuan kredit.

Menargetkan Sektor Usaha Potensial

Bank dapat memanfaatkan peluang dalam sektor yang berpotensi tinggi seperti perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan. Meskipun sektor ini memiliki risiko tertentu, dukungan pemerintah dengan investasi strategis senilai US$51,4 miliar mendorong perkembangannya. Teknologi seperti credit scoring dan kerja sama dengan lembaga penjaminan menjadi strategi bank dalam meminimalisir risiko kredit.

Dengan kebijakan yang mendukung, seperti penurunan suku bunga pada 2025, diharapkan perbankan dapat lebih optimal dalam mendanai sektor-sektor usaha potensial ini. "Dengan kemudahan ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan daya belinya, yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan konsumsi domestik akan memperkuat sektor-sektor tersebut, mempercepat pemulihan ekonomi, dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tahun 2024 dan 2025," pungkas Herman.

Dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global, perbankan di Indonesia terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan semangat "Tumbuh bersama Danamon Group" dan dukungan inovasi dari MUFG, perbankan diharapkan dapat terus memainkan peran strategis dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar serta memberdayakan masyarakat dan pelaku usaha. Kolaborasi yang erat antara masyarakat, sektor usaha, dan perbankan akan menjadi fondasi penting bagi ekonomi nasional yang semakin tangguh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index