Qatar Tertarik Investasi di Indonesia, Jadi Bangun 1 Juta Perumahan Rakyat - Beritakota

Qatar Tertarik Investasi di Indonesia, Jadi Bangun 1 Juta Perumahan Rakyat - Beritakota
Qatar Tertarik Bangun 1 Juta Rumah Rakyat di Indonesia dalam Proyek Unggulan Pemerintah

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengonfirmasi minat Qatar untuk berpartisipasi dalam proyek unggulan pemerintah, yaitu pembangunan 3 juta rumah, yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dalam rencana ambisius ini, Qatar berencana membangun 1 juta unit perumahan rakyat di Indonesia. Hal ini diungkapkan Erick Thohir dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.

Kerjasama Qatar dalam Pengembangan Infrastruktur Perumahan

Erick mengungkapkan bahwa pihak Qatar sangat tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan perumahan rakyat, bukan rumah kelas atas. "Qatar tertarik untuk membangun 1 juta rumah, untuk rumah rakyat jadi bukan rumah kelas atas tentu diperlukan lahan. Kita terbuka apakah dengan konsep TOD di samping-samping kereta api yang kita sudah punya hampir 8 TOD yang kita punya. Silakan digarap," ujar Erick Thohir.

Pendekatan TOD (Transit Oriented Development) menjadi salah satu strategi utama dalam pembangunan ini. TOD memanfaatkan lahan di sekitar jalur transportasi massal untuk membangun permukiman yang terintegrasi dengan infrastruktur transportasi. Konsep ini tidak hanya memaksimalkan penggunaan tanah di kawasan perkotaan tetapi juga mendorong mobilitas masyarakat dan pengurangan kemacetan.

Pemanfaatan Lahan BUMN untuk Proyek Bersama

Erick Thohir juga menyoroti potensi pemanfaatan lahan-lahan milik BUMN yang berada di lokasi strategis namun belum dimanfaatkan secara optimal. "Pihaknya juga terbuka di lahan-lahan BUMN yang lokasi di tengah kota tetapi kurang visible untuk industrinya sendiri atau bisnisnya sendiri bisa dimanfaatkan," tambah Erick.

Dalam konteks ini, BUMN yang memiliki lahan kosong dapat bekerja sama dengan Qatar untuk mewujudkan proyek ini. Kerja sama ini sekaligus menjawab kebutuhan mendesak akan perumahan bagi kaum muda yang kian meningkat setiap tahun. "Karena salah satu pertumbuhan yang dibutuhkan sekali solusi rumah kepada anak-anak muda yang hari kita sudah aware berapa tahun terakhir memang sangat tinggi," tukasnya.

Badan Usaha Milik Negara di Garda Depan

Tidak hanya berkolaborasi dengan Qatar, tiga BUMN juga mendapatkan peran strategis dalam program pembangunan 3 juta rumah ini. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SMGR, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan Perum Perumnas masing-masing mendapat tugas penting. SMGR misalnya, bertanggung jawab dalam penyediaan bahan baku semen melalui metode pengadaan dan distribusi yang efisien, sedangkan BBTN akan menyediakan skema pembiayaan khusus untuk mempermudah akses masyarakat terhadap hunian.

Perum Perumnas, di sisi lain, diberi tugas untuk bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam memanfaatkan lahan-lahan di sekitar jalur kereta untuk membangun hunian berbasis TOD. Hal ini sejalan dengan upaya memanfaatkan semaksimal mungkin infrastruktur transportasi yang sudah ada untuk kepentingan masyarakat luas.

Impak Positif Bagi Ekonomi dan Sosial

Proyek ambisius ini tidak hanya menguntungkan dari segi pengurangan backlog perumahan di Indonesia, namun juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pembangunan skala besar ini, lapangan kerja baru akan tercipta, mendorong sektor konstruksi dan industri pendukungnya lebih bergairah.

Keberadaan perumahan yang terjangkau juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan di berbagai daerah. Dengan adanya dukungan dari Qatar serta sinergi antar BUMN, diharapkan proyek ini dapat terwujud sesuai target dan memberikan dampak positif bagi perekonomian maupun sosial di Indonesia.

Kolaborasi dengan Qatar menjadi bukti nyata bahwa proyek ini menarik perhatian internasional dan dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur perumahan di Tanah Air. Dengan harapan bahwa langkah ini dapat menjadi awal bagi kerjasama internasional lainnya demi pembangunan yang lebih baik dan inklusif.

Dengan demikian, proyek pembangunan 3 juta rumah ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mengatasi permasalahan hunian di Indonesia serta membuka peluang investasi baru di sektor perumahan dengan melibatkan pihak internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index