Bank

BRI Ingatkan Nasabah: Hindari Instalasi Aplikasi Tidak Resmi, Ancaman Malware Mengintai

BRI Ingatkan Nasabah: Hindari Instalasi Aplikasi Tidak Resmi, Ancaman Malware Mengintai
BRI Ingatkan Nasabah: Hindari Instalasi Aplikasi Tidak Resmi, Ancaman Malware Mengintai

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengeluarkan imbauan penting bagi para nasabahnya untuk berhati-hati dalam mengunduh aplikasi melalui smartphone mereka. Peringatan ini bertujuan untuk menghindari pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak resmi yang biasanya berwujud file APK (Android Package) yang tidak diunduh melalui Play Store. 

Hal ini dikarenakan ancaman serangan malware yang dapat membahayakan perangkat serta menyebabkan pencurian data pribadi, termasuk akses ke akun perbankan, Selasa, 7 Januari 2025.

Pentingnya Keamanan Digital dalam Era Modern

Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha menekankan bahwa keamanan digital telah menjadi prioritas utama bagi BRI. "Kami menyadari bahwa ancaman siber terus berkembang, dan kami selalu berkomitmen untuk terus menjaga data nasabah dengan standar tertinggi. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat selalu mengunduh aplikasi hanya dari sumber resmi seperti Google Play Store, terutama untuk aplikasi yang terkait dengan layanan perbankan," ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 7 Januari 2025.

Kasus penipuan siber dan pencurian data terus meningkat seiring perkembangan teknologi, dan ini mengharuskan pengguna untuk terus menerus memperbarui pengetahuan mereka tentang keamanan digital.

Berbagai Modus Penipuan Siber yang Perlu Diwaspadai

1. Penyamaran oleh Penjahat Siber
Penjahat siber sering kali menyamar sebagai perwakilan lembaga atau perusahaan terpercaya untuk mengelabui korban. Hal ini sering kali bertujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi yang dapat mereka eksploitasi lebih lanjut.

2. Pengunduhan Aplikasi Palsu
Pengguna sering diarahkan untuk mengunduh aplikasi berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi dari sumber terpercaya. Aplikasi palsu ini biasanya mengubah konfigurasi perangkat sehingga menjadi lebih rentan atau meminta izin akses (permissions) yang tidak diperlukan.

3. Pengaturan Keamanan yang Dimodifikasi
Korban dapat diarahkan untuk menonaktifkan fitur keamanan seperti Play Protect atau mengaktifkan opsi instalasi dari sumber yang tidak dikenal, yang akhirnya membuka celah keamanan pada perangkat.

4. Akses ke Data Pribadi
Begitu terinstal, aplikasi berbahaya ini dapat mengakses dan mencuri data pribadi pengguna, termasuk informasi perbankan yang sensitif.

Langkah Pencegahan yang Disarankan BRI

Nasabah disarankan untuk mengambil beberapa langkah pencegahan berikut untuk menghindari menjadi korban kejahatan siber:

- Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi: Selalu pastikan aplikasi diunduh dari Google Play Store untuk menjaga keamanan perangkat dari ancaman aplikasi berbahaya.

- Aktifkan Fitur Play Protect: Gunakan fitur ini pada perangkat Android untuk memindai dan memblokir aplikasi berbahaya secara otomatis.

- Nonaktifkan Instalasi dari Sumber Tidak Dikenal: Pastikan untuk menonaktifkan opsi ini di pengaturan perangkat guna mencegah aplikasi dari luar toko aplikasi resmi.

- Periksa Izin Aplikasi: Selalu cek izin (permissions) aplikasi dengan teliti, terutama yang berkaitan dengan data sensitif.

- Perbarui Aplikasi Mobile Banking Secara Rutin: Ini penting untuk mendapatkan perlindungan tambahan dari potensi celah keamanan yang baru ditemukan.

Tindakan Darurat Jika Terinfeksi APK Berbahaya

Jika perangkat sudah menunjukkan tanda-tanda terinfeksi oleh APK berbahaya, berikut adalah langkah darurat yang disarankan:

1. Segera nonaktifkan akses ke aplikasi mobile banking atau layanan keuangan pada perangkat.
2. Hubungi Call Center BRI di nomor 1500-017 untuk bantuan lebih lanjut.
3. Pertimbangkan untuk melakukan "Factory Reset" guna mengembalikan perangkat ke kondisi aman dan mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut.

BRI terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para nasabah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan digital. Dengan mengenali potensi ancaman dan mengambil langkah-langkah preventif, masyarakat dapat melindungi diri dari ancaman siber yang semakin canggih dan kompleks. Seiring dengan teknologi yang terus berkembang, diharapkan para nasabah dapat lebih waspada dan berperan aktif dalam menjaga data pribadi mereka aman dari eksploitasi pihak yang tidak bertanggung jawab.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index