JAKARTA - Setelah lebih dari satu dekade tertutup, penerbangan langsung antara Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, dan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia, siap dibuka kembali bulan depan. Langkah strategis ini diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan budaya yang lebih dinamis.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Achmad Ubaedillah, menyatakan kegembiraannya saat menyambut pembukaan kembali rute ini. "Reaktivasi rute penerbangan Bandar Seri Begawan-Balikpapan adalah momentum sangat penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Brunei Darussalam," ujar Dubes Achmad dalam resepsi yang diselenggarakan oleh Royal Brunei Airlines.
Dengan dimulainya penerbangan yang dijadwalkan pada 19 Februari 2025, reaktivasi rute ini menjadi simbol dari keinginan kuat untuk meningkatkan konektivitas tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga antarbudaya dan antarbangsa. Dubes Achmad menambahkan, “Langkah ini adalah realisasi keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan konektivitas antarbangsa, antarbudaya, dan perekonomian kedua negara.”
Konektivitas yang Ditingkatkan untuk Memajukan Ekonomi dan Budaya
Pembukaan kembali jalur udara ini dipandang sebagai tawaran penting dalam meningkatkan mobilitas wisatawan dan pebisnis dari kedua negara. Tidak hanya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat terhambat akibat pandemi, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan pertukaran budaya dan ekonomi.
Dengan adanya konektivitas penerbangan yang lebih baik, diharapkan tercipta peluang baru bagi pengembangan sektor pariwisata dan perdagangan. Royal Brunei Airlines siap menjadi penggerak utama dalam memberikan pelayanan penerbangan berkualitas pada rute yang akan menghubungkan dua kota penting ini.
Tanggapan Positif dari Berbagai Kalangan
Antusiasme serupa juga disuarakan oleh komunitas bisnis dan pariwisata dari kedua negara. Para pelaku usaha menilai pembukaan kembali rute ini sebagai momentum strategis yang dapat mendorong pertumbuhan sektor perdagangan dan investasi.
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Brunei, keputusan untuk membuka kembali penerbangan langsung ini adalah langkah yang sangat dinantikan. "Kami percaya ini adalah kesempatan yang bagus untuk meningkatkan kerjasama bisnis antara Indonesia dan Brunei," ujarnya.
Sementara itu, pelaku sektor pariwisata di Kalimantan Timur menyambut positif pembukaan rute penerbangan ini. Mereka berharap agar arus wisatawan dari Brunei Darussalam ke Balikpapan akan meningkat, sehingga dapat memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Potensi Ekonomi dan Wisata Indonesia-Brunei
Indonesia, yang selama ini dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dari Brunei. Begitu pula sebaliknya, Brunei dengan keindahan alam dan budayanya yang unik menjadi destinasi menarik bagi wisatawan Indonesia.
Dengan dibukanya kembali penerbangan langsung ini, diharapkan dapat tercipta lebih banyak paket wisata dan kerja sama dalam bidang industri kreatif serta pertukaran budaya yang lebih intensif. Ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan antara masyarakat kedua negara.
Keberlanjutan dan Evaluasi Kinerja
Keberhasilan dari penerbangan langsung ini akan terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutannya. Royal Brunei Airlines berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam upaya menarik lebih banyak penumpang.
Diharapkan, langkah ini menjadi awal dari pembukaan rute-rute baru lainnya yang menghubungkan kota-kota lain di Indonesia dan Brunei. Dengan semakin luasnya jaringan penerbangan, hubungan kedua negara pun diharapkan dapat semakin erat dan saling menguntungkan.
Pembukaan kembali rute penerbangan langsung Bandar Seri Begawan-Balikpapan ini bukan hanya sekedar peristiwa biasa, namun menjadi simbol penting dari komitmen kedua negara untuk saling mendukung dan membangun masa depan yang lebih baik bersama. Dengan demikian, diharapkan langkah ini dapat mempererat hubungan diplomatik serta membuka pintu bagi kerjasama yang lebih erat di berbagai bidang.