JAKARTA - Keberadaan lalu lintas dan sarana transportasi yang memadai menjadi salah satu indikator penting dari kemajuan suatu daerah. Hal ini sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjamin kelancaran kegiatan masyarakat sehari-hari. Upaya dalam mewujudkan hal tersebut kembali ditegaskan oleh Kapolres Tabanan, AKBP Chandra Citra Kesuma, dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Agung 2025 yang berlangsung di halaman Apel Polres Tabanan.

Di tengah pesatnya perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan teknologi, berbagai permasalahan lalu lintas kerap mencuat ke permukaan. Salah satunya adalah kemacetan yang sering terjadi di titik-titik strategis dalam wilayah Tabanan. "Peningkatan volume kendaraan yang belum berbanding lurus dengan peningkatan infrastruktur jalan merupakan salah satu penyebab utama kemacetan di beberapa titik," ungkap Chandra saat memberikan pengarahan kepada jajarannya.

Turut hadir dalam apel tersebut sejumlah perwakilan dari beberapa instansi terkait, termasuk dari Kodim 1619/Tabanan, Dinas Perhubungan Tabanan, Dinas Kesehatan Tabanan, dan Jasa Raharja Cabang Tabanan. Ini menunjukkan adanya sinergi dan kolaborasi lintas sektoral dalam upaya mengatasi masalah lalu lintas di Tabanan.

Pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung Tahun 2025 akan berlangsung selama 14 hari, dimulai dari 10 Februari hingga 23 Februari 2025. Operasi ini lebih menitikberatkan pada upaya preemtif dan preventif secara humanis, yang didukung melalui penegakan hukum dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) baik secara statis maupun mobile.

“Manajemen lalu lintas merupakan tugas yang harus dikerjakan secara komprehensif. Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan dari seluruh stakeholder terkait, serta seluruh elemen masyarakat di Provinsi Bali sangat dibutuhkan untuk menyukseskan pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung Tahun 2025 ini,” kata Kapolres Tabanan.

Seiring dengan persiapan menjelang bulan suci Ramadan dan mudik Lebaran Idul Fitri 1446, AKBP Chandra menyoroti potensi peningkatan mobilitas masyarakat di jalan raya. “Terlebih lagi dalam waktu dekat kita akan menyambut bulan suci Ramadan dan kegiatan mudik Lebaran Idul Fitri 1446, yang dipastikan akan menimbulkan lonjakan mobilitas masyarakat di jalan raya,” tambahnya.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Chandra mengingatkan seluruh personelnya untuk menjalankan tugas dengan penuh integritas dan kehati-hatian. Ia menekankan pentingnya sikap humanis, edukatif, dan simpatik dalam berinteraksi dengan masyarakat saat menjalankan operasi.

"Laksanakan tugas sesuai SOP yang telah ditentukan. Kedepankan tindakan humanis, edukatif, dan simpatik kepada masyarakat. Penindakan hanya dilakukan dengan E-TLE, tidak ada pungli sekecil apapun," tegas Chandra kepada para personel.

Sejalan dengan pesan tersebut, kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas juga sangat diharapkan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dan kecelakaan. Menurut Chandra, keselamatan dalam berlalu lintas adalah suatu keniscayaan yang harus diwujudkan oleh semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna jalan.

Dengan pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung 2025 dan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat serta instansi terkait, diharapkan pengelolaan lalu lintas dan transportasi di Tabanan dapat terus membaik. Hal ini bukan hanya untuk memastikan kelancaran mudik Lebaran tetapi juga untuk peningkatan kualitas hidup dan kesadaran berlalu lintas di daerah tersebut dalam jangka panjang.

Operasi yang mengedepankan pendekatan humanis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Dengan dukungan penuh dari semua pihak terkait, Tabanan berkomitmen untuk menjadi barometer pemenuhan indikator daerah maju di bidang lalu lintas dan transportasi.