Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) di Provinsi Jambi berfokus pada peningkatan literasi dan edukasi investasi bagi masyarakat dengan menargetkan penambahan empat galeri bursa efek baru. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi dan edukasi investasi di wilayah tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Provinsi Jambi, Rena Novita, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 28 galeri investasi yang tersebar di wilayah Jambi. "Tahun ini target kami bertambah empat galeri, tapi memang untuk lokasinya belum ditemukan," kata Rena, Jumat, 10 Januari 2025.

Keberadaan galeri investasi ini sangat penting dalam menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyediakan informasi serta pemahaman mengenai investasi di pasar modal. Rena menambahkan bahwa strategi ini melibatkan perguruan tinggi, kelurahan, instansi mitra, dan sekolah, dengan menjadikan mahasiswa dan dosen sebagai salah satu ujung tombak edukasi investasi.

Saat ini, dari 28 galeri yang ada, enam di antaranya merupakan galeri digital, dua adalah galeri investasi edukasi, delapan galeri syariah, dan sisanya adalah galeri investasi biasa. BEI Jambi tidak hanya menargetkan penambahan jumlah galeri, tetapi juga meningkatkan kualitas edukasi melalui inisiatif Training of Trainers (TOT) bagi mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi.

"Perusahaan sekuritas terbatas, sehingga kami TOT mahasiswa di galeri buat bisa mandiri. Misal mengadakan edukasi ke desa, biasanya bursa jadi pelatih sekarang mereka dari galeri sudah bisa mandiri mengedukasi masyarakat," jelas Rena. Hal ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa dan dosen sebagai perpanjangan tangan BEI dalam menjangkau masyarakat lebih luas dengan program-program edukasinya.

Melihat pentingnya peran galeri investasi, BEI Jambi berusaha meningkatkan jumlah Single Investor Identification (SID) yang ada di provinsi tersebut. Menurut data yang tercatat hingga November 2024, jumlah investor pasar modal di Jambi mencapai 133.167 SID.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menargetkan peningkatan jumlah SID sebagai salah satu agenda utama program mereka pada 2025. Untuk mendukung tujuan tersebut, Rena mengatakan bahwa BEI Jambi tengah mempertimbangkan inisiatif untuk membuka rekening efek bagi seluruh mahasiswa baru di perguruan tinggi yang sudah memiliki galeri investasi.

"Tentu dengan adanya galeri investasi dan dukungan dari kalangan akademis, diharapkan mampu mendorong minat masyarakat terhadap pasar modal dan mempercepat peningkatan jumlah investor khususnya di Jambi," tambah Rena.

BEI Jambi berharap dengan penambahan galeri dan peningkatan literasi investasi, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya investasi yang tepat dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Partisipasi aktif dari mahasiswa dan dosen dalam program edukasi ini diharapkan dapat menyemarakkan literasi keuangan di tengah masyarakat.

Dengan berkembangnya teknologi dan akses informasi, BEI juga berencana mengedepankan penggunaan platform digital untuk mendekatkan masyarakat dengan dunia investasi. “Ini adalah bentuk komitmen kita dalam memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait investasi. Digitalisasi akan menjadi salah satu langkah strategis ke depan,” pungkas Rena.

Penambahan galeri investasi ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif secara lokal tetapi juga menjadi contoh bagi provinsi lain dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pasar modal. Dengan dukungan dari berbagai pihak, BEI optimis dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan dan memperkuat literasi keuangan di seluruh Indonesia.

Dalam konteks perkembangan literasi keuangan, kerjasama antara BEI dan berbagai institusi akademis ini menjadi sinergi yang sangat strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam berinvestasi. Ini sekaligus membuka peluang bagi generasi muda untuk lebih mengerti tentang ekonomi dan investasi sejak dini melalui pengalaman langsung dan edukasi interaktif di galeri-galeri investasi yang tersebar di Jambi.