PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus berkomitmen dalam upayanya meningkatkan mobilitas dan pelayanan kepada pelanggan setianya. Salah satu langkah konkret yang diambil perusahaan ini adalah dengan memperkenalkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru yang akan diberlakukan mulai 1 Februari 2025. Inisiatif ini secara khusus bertujuan untuk mendukung peningkatan mobilitas warga dari Kabupaten Bojonegoro dengan penambahan kereta api dan destinasi baru.
Dalam pernyataannya kepada media pada Jumat, 31 Januari 2025, Manager Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arif, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari usaha berkelanjutan KAI untuk memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggannya. Bojonegoro, yang kini menjadi salah satu titik transit penting, mendapat perhatian lebih dalam skema Gapeka 2025 ini.
Saat ini, Stasiun Bojonegoro melayani sembilan kereta api jarak jauh ke Jakarta. Selain ke ibu kota, stasiun ini juga melayani dua kereta api jarak jauh menuju Bandung, dua kereta api menuju Jember dan Banyuwangi, serta satu kereta Sancaka Utara dengan jalur melalui Solo, Yogyakarta, dan berakhir di Cilacap.
Menurut data tahun 2024, Stasiun Bojonegoro melayani rata-rata 660 penumpang pada hari biasa (weekday) dan melonjak menjadi 870 penumpang pada akhir pekan (weekend). Kebanyakan penumpang memilih perjalanan ke Jakarta, Bandung, Semarang, serta Jember dan Banyuwangi sebagai destinasi. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat Bojonegoro yang mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi utama.
Luqman Arif mengungkapkan terima kasih kepada para pelanggan yang telah memilih kereta api sebagai pilihan utama dalam mendukung mobilitas mereka. "KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah mempercayakan kereta api sebagai transportasi pilihan dalam mendukung mobilitas. Dan sebagai bentuk peningkatan pelayanan, pada Gapeka 2025 ini, KAI Daop 8 Surabaya menghadirkan KA baru dengan berbagai destinasi, mulai dari tujuan Bandung, Yogyakarta, hingga Cilacap," ujar Luqman Arif.
Luqman menambahkan, dengan penambahan perjalanan ini, KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dengan standar kualitas operasional yang tinggi, memastikan kenyamanan, keselamatan, dan kepuasan pelanggan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal perjalanan dan ketersediaan tempat duduk, masyarakat dapat mengakses Aplikasi Acces By KAI.
Berikut adalah daftar kereta api jarak jauh yang melayani penumpang dari Stasiun Bojonegoro sesuai dengan relasinya:
Tujuan Jakarta:
1. KA Kertajaya menuju Stasiun Pasarsenen, berangkat pukul 00.03 WIB.
2. KA Dharmawangsa Ekspres ke Stasiun Pasarsenen, berangkat pukul 00.35 WIB.
3. KA Sembrani (pagi) menuju Stasiun Gambir, berangkat pukul 09.03 WIB.
4. KA Airlangga ke Stasiun Pasarsenen, berangkat pukul 14.35 WIB.
5. KA Gumarang menuju Stasiun Pasarsenen, berangkat pukul 16.32 WIB.
6. KA Jayabaya ke Stasiun Pasarsenen, berangkat pukul 17.30 WIB.
7. KA Pandalungan menuju Stasiun Gambir, berangkat pukul 21.01 WIB.
8. KA Sembrani (malam) ke Stasiun Gambir, berangkat pukul 21.29 WIB.
9. KA Blambangan Ekspres menuju Stasiun Pasarsenen, berangkat pukul 23.39 WIB.
Tujuan Semarang:
1. KA Ambarawa Ekspres relasi Surabaya Pasarturi-Semarang Poncol, berangkat pukul 07.49 WIB.
2. KA Ambarawa Ekspres lainnya, berangkat pukul 15.03 WIB.
Tujuan Bandung:
1. KA Harina (pagi) relasi Surabaya Pasarturi-Bandung, berangkat pukul 07.15 WIB.
2. KA Harina (malam) relasi Surabaya Pasarturi-Bandung, berangkat pukul 19.10 WIB.
Tujuan Solo-Yogyakarta-Cilacap:
1. KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasarturi-Cilacap, berangkat pukul 08.36 WIB.
Tujuan Jember dan Banyuwangi:
1. KA Pandalungan menuju Stasiun Jember, berangkat pukul 03.54 WIB.
2. KA Blambangan Ekspres menuju Stasiun Banyuwangi, berangkat pukul 20.47 WIB.
Dengan adanya penambahan kereta api ini, warga Bojonegoro diharapkan dapat menikmati pilihan perjalanan yang lebih bervariasi dan fleksibel, menunjang jalannya aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. KAI berharap peningkatan ini bisa menjadi langkah positif dalam mendukung pertumbuhan wilayah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.